Sabtu, 25 Februari 2012

12 Kesalahan Dalam Memulai Bisnis


money 300x300 12 Kesalahan Dalam Memulai BisnisMungkin Kamu memiliki ide cemerlang, sudah punya rencana matang, modal ada, pendek kata siap menjalani bisnis. Tapi tahukah Kamu, orang sering membuat kesalahan yang tidak terpikirkan pada awal merencanakan bisnisnya. Mau tahu apa saja kesalahan itu? Yuukkk…

1. ALASAN TAK TEPAT

Biasanya menjalankan bisnis dilakukan ketika seseorang baru saja di-PHK. Padahal, Kamu memerlukan waktu untuk menilai kelebihan dan kekurangan sebelum mengeluarkan sejumlah besar uang dan tenaga untuk berspekulasi dalam wiraswasta. Kecuali Kamu memang telah mempersiapkan jauh hari sebelumya dengan baik. Yang kerap terjadi, karena panik dan berpikir harus segera menghasilkan uang serta kembali berkegiatan, orang membuka bisnis secara terburu-buru.
Ingat, tidak ada kamus “menjadi kaya dalam sekejap”. Namun bila sejak dulu Kamu memang bercita-cita menjadi seorang pengusaha dan telah melakukan penelitian sebelumnya, baik tentang rencana bisnis ataupun cara mengevaluasi pro dan kontra, wujudkan impian itu dengan mata yang terbuka lebar-lebar.

2. TAK ADA RENCANA JANGKA PANJANG

Pemula bisnis perlu mengawasi bisnisnya secara intensif selama 6 sampai 12 belas bulan pertama. Jadi, pastikan Kamu memiliki ide kongkret untuk mempertahankan keuntungan perusahaan selama beberapa tahun mendatang. Untuk itu, diperlukan rencana yang jelas. Bila Kamu tak melakukan riset pasar yang memadai, kegagalan dan kerugian finansial jelas bakal dialami.
Perusahaan yang tumbuh berkembang adalah yang secara konstan melakukan penemuan-penemuan baru, memperbaiki, dan mengembangkan produk serta pelayanannya. Juga selalu mencari jalan untuk meningkatkan pendapatannya. Antara lain dengan mengikuti seminar-seminar, mahir berbicara, dan membuat kontrak.

3. BELUM-BELUM SUDAH “ROYAL”

Berhati-hatilah menginvestasikan tabungan untuk berspekulasi. Mengorbankan uang yang sudah disiapkan untuk pendidikan anak-anak serta uang belanja bulanan keluarga, bukan merupakan ide yang baik. Meminjam uang dari sanak keluarga ataupun teman-teman dapat merusak hubungan baik.
Oleh karena itu, bila tidak dapat memperoleh pinjaman dari bank, maka sebaiknya pikirkan kembali rencana bisnis Kamu. Kesalahan lain yang sering terjadi adalah pembagian keuntungan yang tidak sama. Bila partner bisnis memberi jumlah yang besar pada awal berdirinya usaha Kamu, maka keuntungan harus dibagi secara adil.

4. TAK PUNYA KETERAMPILAN MENGELOLA

Bila usaha Kamu memerlukan tenaga kerja, Kamu harus dapat melakukan wawancara saat mencari tenaga, mempekerjakan dengan baik, mengelola, dan memecat pegawai. Kamu perlu memiliki keterampilan memimpin untuk memotivasi pegawai agar tidak putus asa bila mengalami masalah-masalah.
Pemimpin yang senang memperhatikan yang kecil-kecil (mikro manajer) dengan pegawai yang tidak terampil, hasilnya adalah motivasi yang tidak baik. Bersikaplah diplomatis, profesional, dan sabar.

5. MERASA PALING HEBAT

Pada akhirnya pengusaha harus tahu, dia tidak dapat melakukan semuanya secara sendirian. Jadi, tak perlu bersikap atau merasa paling tahu, paling hebat. Pekerjakan orang yang mampu dan dapat Kamu percayai sesuai dengan bidangnya.

6. DIKELILINGI PARA ABS

Pemimpin yang kuat dan tegas akan membentuk tim kerja yang beranggotakan orang-orang yang mampu dan terampil dalam bidangnya. Jadi, bukan mempekerjakan orang yang hanya bisa mencari muka alias ABS (Asal Bapak Senang).
Kamu memerlukan penasihat, mitra, dan pegawai yang dapat dipercaya, yang memberikan umpan balik yang Kamu perlukan secara jujur dan bukan hanya ingin menyenangkan hati belaka. Seorang pengusaha dapat menjadi buta secara sementara terhadap masalah-masalah penting. Pastikan keluarga, teman-teman, dan mitra kerja merasa cukup nyaman untuk mengatakan secara jujur kepada Kamu tentang kesalahan yang Kamu lakukan.

7. SALAH PILIH MITRA

Pastikan Kamu melakukan bisnis secara legal. Seorang akuntan yang curang akan menghilang begitu ada pemeriksaan dari kantor pajak atau kantor keuangan. Bahkan mitra yang tidak ikut bekerja secara operasional pun, bisa memiliki niat jahat yang tersembunyi kendati ia merupakan sahabat baik Kamu.
Kamu harus berhati-hati karena mereka dapat menjadi bumerang bagi Kamu bila kepribadian serta etika kerja Kamu berdua tidak sesuai. Bicarakan pembagian kerja, tanggung jawab, dan apa yang diharapkan dari awal untuk menghindari masalah di kemudian hari.

8. MEMUTUS NET WORKING

Mungkin usaha yang Kamu jalani memberikan keuntungan dan pemasukan keuangan yang baik. Terbuai dengan sukses ini, Kamu jadi “lupa” pada komitmen untuk selalu melakukan rencana masa depan.
Jadi, jangan pernah lelah mempromosikan perusahan Kamu dan cari jalan untuk meningkatkan reputasi serta jaringan pelanggan. Pengusaha properti rumah, contohnya, menangguk hasil gemilang setelah ia memberikan kalender, buletin, pamflet sehingga nama perusahaannya makin dikenal. Cari peluang jaringan di berbagai acara dan kesempatan. Ingatkan teman-teman dan kenalan-kenalan pada produk serta layanan yang Kamu berikan dan jangan lupa untuk memperbarui atau barang-barang promosi Kamu.

9. TIDAK SELALU SIAP BERKOMPETISI

Bila Kamu berhasil membuat suatu penemuan yang inovatif seperti konsep baru atau hak paten, tidak berarti semua ini dapat betul-betul melindungi Kamu dari para plagiat. Adalah wajar jika semua orang yang melihat keberhasilan Kamu, ingin menirunya.
Kamu harus siap untuk berkompetisi dan masukkan poin ini ke dalam rencana bisnis. Jangan lupa buat proyeksi perkembangan untuk 5 tahun ke depan. Akan luar biasa jika Kamu bisa mempertahankan tingkatan yang sama di tahun-tahun mendatang dan bukannya menurun dari tahun ke tahun.

10. PENGELUARAN BERLEBIHAN

Mungkin salah satu bagian dari impian Kamu adalah memiliki ruang kerja di sudut kantor menghadap kolam renang atau meja kerja beserta kursi buatan Perancis yang harganya amat sangat mahal. Kamu harus dapat bersabar. Menggunakan sebagian besar modal untuk hal-hal seperti itu, jelas tidak bijaksana. Membelanjakan uang hasil jerih payah Kamu hanya untuk kesenangan dalam satu malam benar-benar merupakan suatu kebodohan.

11. KEHILANGAN PERSPEKTIF

Pada awalnya, semua pengusaha menenggelamkan dirinya dalam kesibukan operasional harian. Jangan lupa untuk bersantai sebentar seperti minum kopi dengan teman-teman sesudah jam kantor, pergi ke pantai atau makan malam di restoran kesayangan saat akhir pekan.
Sesudah pembicaraan bisnis yang pendek, alihkan pembicaraan ke topik yang lebih ringan. Entah tentang olah raga, hobi, dan lainnya. Untuk menjadi pengusaha yang sukses, Kamu memerlukan keseimbangan dalam kehidupan.

12. TAK PUNYA RENCANA CADANGAN

Tidak seorang pun ingin berpikiran negatif. Namun sebagai seorang pengusaha, Kamu harus dapat mempersiapkan diri pada hal-hal yang mungkin terjadi di luar dugaan dan kemampuan Kamu. Mulai dari produk yang dilarang sampai pada permasalahan buruh, asuransi, serta bursa pasar.
Intinya, Kamu harus mempersiapkan diri untuk hal yang terburuk yang mungkin saja terjadi. Siapkan sejmlah rencana cadangan. Jadi, jika gagal di rencana A, Kamu masih bisa menjalani rencana B, dan seterusnya. Dengan demikian Kamu dapat menyiapkan segala sesuatunya secara matang sebelum perusahaan yang baru Kamu rintis hancur berantakan.
sumber: prabuwardhana.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar